Khutbah
Pertama
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ
وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَ
مِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِ اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ
يُضْلِلْ فَلاَ هَادِىَ لَهُ
وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ
وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ
وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ
وَرَسُولُهُ
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
وَاٰلِهٖ وَصَحْبِهٖ وَسَلِّم
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا
اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
Amma
ba’du
Hadirin
sidang Jumat yang mulia
Marilah
kita selalu bersyukur kepada Allah atas semua kenikmatan dari-Nya. Bersyukur
dengan hati yang merasa ridha, lisan yang selalu bertahmid memuji-Nya serta meningkatkan
taqwa.
Selanjutnya,
dengan keimanan yang kokoh di dalam jiwa, maka marilah kita senantiasa berusaha
menjaga ibadah kepada-Nya. Wabil khusus ibadah shalat lima waktu sehari
semalam, yang merupakan fardhu ‘ain.
Allah
menyebutkan di dalam firman-Nya :
حَافِظُوا
عَلَى الصَّلَوَاتِ وَالصَّلَاةِ الْوُسْطَى وَقُومُوا لِلَّهِ قَانِتِينَ
Artinya,
”Peliharalah segala shalat-(mu), dan (peliharalah) shalat wustha. Berdirilah
karena Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu’.” (QS Al-Baqarah [2]: 238).
Shalat
merupakan penghubung antara makhluk dengan Sang Khalik. Shalat merupakan
sebesar-besar tanda keimanan seseorang dan seagung-agung syiar keislaman
seseorang. Shalat merupakan tanda syukur atas nikmat yang telah dikaruniakan
Allah kepada hamba-Nya. Shalat merupakan salah satu rukun Islam yang lima dan
merupakan tiang agama Islam.
Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda :
اَلصَّلاَةُ
عِمَادُ الدّيْنِ فَمَنْ اَقَامَهَا فَقَدْ اَقَامَ الدّيْنِ وَمَنْ تَرَكَهَا
فَقَدْ هَدَمَ الدّيْنِ
Artinya
: “Shalat adalah tiang agama. Barangsiapa yang menegakkan shalat,maka berarti
ia menegakkan agama, dan barang siapa yang meninggalkan shalat berarti ia
merobohkan agama”. (HR Bukhari Muslim).
Allâh
Azza wa Jalla berfirman:
إِنَّ الصَّلَاةَ
تَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ ۗ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ ۗ
وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ
Sesungguhnya
shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan
sesungguhnya mengingat Allâh (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari
ibadath-ibadah yang lain). dan Allâh mengetahui apa yang kamu kerjakan.
[Al-Ankabût/29:45]
Begitulah,
Allah memerintahkan kepada kita kaum muslimin untuk selalu menjaga
terus-menerus melakukan shalat yang lima waktu sehari semalam. Jika shalat itu
kita pelihara dengan ikhlas, insya Allah akan dapat memelihara diri kita dari
berbuat hal-hal yang jahat dan mungkar. Selain dari itu, juga dengan memelihara
shalat akan dapat menjadi penenang jiwa dari segala kegelisahan yang menimpa
diri kita.
Shalat
juga termasuk faktor terbesar yang menyebabkan seseorang masuk surga dengan
menemani Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam
Dari
Rabi’ah bin Ka’ab al-Aslami Radhiyallahu anhu , ia berkata:
كُنْتُ أَبِيتُ مَعَ
رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم فَأَتَيْتُهُ بِوَضُوئِهِ
وَحَاجَتِهِ فَقَالَ لِى : سَلْ! فَقُلْتُ أَسْأَلُكَ مُرَافَقَتَكَ فِى
الْجَنَّةِ. قَالَ : أَوَغَيْرَ ذَلِكَ. قُلْتُ هُوَ ذَاكَ. قَالَ : فَأَعِنِّى
عَلَى نَفْسِكَ بِكَثْرَةِ السُّجُودِ
Aku
pernah bermalam bersama Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Aku
mendatangi Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan membawakan air wudhu dan
keperluan Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam , lalu Beliau Shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda, “Mintalah!” Aku berkata, “Aku meminta kepadamu
supaya dapat bersamamu di surga.” Beliau
Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Atau ada permintaan selain itu?” Aku
menjawab, “Itu saja yang aku minta.” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Tolonglah aku untuk mewujudkan keinginanmu itu dengan engkau
memperbanyak sujud.” [HR. Muslim no. 489].
Inilah
di antara manfaat shalat yang sangat agung, mendekatkan hamba dengan Dzat yang
paling kita perlukan dalam menyelesaikan problem hidup. Maka, marilah jangan
sampai kita menyia-nyiakan kesempatan emas ini. Jangan sampai kita lalai dalam
detik-detik shalat kita. Jangan pula terburu-buru dalam shalat kita, seakan
tidak ada manfaat padanya. Dengan shalat itulah akan menjadi sarana menakjubkan
untuk mendatangkan pertolongan dan dukungan Allah Ta’ala.
Maka,
marilah kita perhatikan ibadah yang utama ini, jangan sekali-kali seumur hidup
kita meninggalkan shalat fardhu ini. Sebab itu sebuah dosa besar, ketika Allah
telah begitu sangat baik kepada kita, sementara kita tidak mentaati-Nya. Maka,
marilah kita bertaubat dan berjanji untuk selalu memperhatikan ibadah shalat
fardhu ini.
Marilah
pula kita perbanyak doa agar kita dan anak keturunan kita Allah berikan hidayah
untuk menjadi hamba-hamba-Nya yang senantiasa memelihara shalat.
رَبّ
اِجْعَلْنِي مُقِيم الصَّلَاة وَمِنْ ذُرِّيَّتِي رَبّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاءِ
Artinya
: “Ya Tuhanku, jadikanlah aku orang yang menegakkan shalat beserta anak
keturunanku, ya Tuhan kami kabulkanlah doa kami”. (QS Ibrahim [14] : 40).
أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ لِي
وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ المُسْلِمِيْنَ إِنَّهُ هُوَ السَمِيْعُ العَلِيْمُ
Khutbah Kedua
أَحْمَدُ رَبِّي وَأَشْكُرُهُ ، وَأَشْهَدُ
أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ
مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى
آلِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ
اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا
تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُون
: اِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ
عَلىَ النَّبِىْ يَاَ يُّهَاالَّذِيْنَ آمَنُوْاصَلُّوْاعَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا
تَسْلِيْمًا
اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ
وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ
وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَةِ
رَبّ
اِجْعَلْنِي مُقِيم الصَّلَاة وَمِنْ ذُرِّيَّتِي رَبّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاءِ
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً
وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ
وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لله رَبِّ
الْعَالَمِيْنَ