Khutbah
Pertama
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ
وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَ
مِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِ اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ
يُضْلِلْ فَلاَ هَادِىَ لَهُ
وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ
وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ
وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ
وَرَسُولُهُ
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
وَاٰلِهٖ وَصَحْبِهٖ وَسَلِّم
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا
اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
Amma
ba’du
Ummatal
Islam
Tak
lama lagi kita akan berjumpa dengan sebuah bulan yang mulia yang merupakan
kesempatan yang besar yang Allah sediakan untuk kita semuanya untuk meraih
ampunan Allah Jalla wa Ala.
Allah
syariatkan bulan ramadhan sama sekali
bukan untuk memberatkan kita semuanya. Akan tetapi karena Allah ingin agar hati
kita menjadi bening kembali. Allah ingin dengan bulan Ramadhan, kita
mendapatkan ampunan Allah Jalla wa Ala.
Allah ingin dengan bulah Ramadhan, kita ditempa dengan pendidikan yang luar
biasa. Sehingga menjadi hamba-hamba yang bertakwa kepada Allah
Allah
berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ
الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
﴿١٨٣﴾
“Wahai
orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian puasa sebagaimana diwajibkan
atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa.” (QS. Al-Baqarah[2]: 183)
Allah
menyebutkan hikmah dari pada shiyam. Yaitu agar kalian menjadi orang-orang yang
bertakwa kepada Allah. Karena sesungguhnya takwa itulah modal utama untuk masuk
ke dalam surga. Takwa itu adalah merupakan bekal yang paling utama dalam
kehidupan dunia. Sebagaimana Allah mengatakan:
فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَىٰ
“Sesungguhnya
sebaik-baiknya perbekalan adalah ketakwaan.” (QS. Al-Baqarah[2]: 197)
Ummatal
Islam,
Dibulan
Ramadhan, kalau kita perhatikan sepertinya kita tampak lelah untuk menahan
dahaga dan lapar. Akan tetapi dibalik itu ada sebuah perkara yang luar biasa.
Ketika kita lelah, kelelahan itulah ia akan menimbulkan kebahagiaan
Apatah
jadinya kalau kita mengharapkan surga Allah yang luasnya seluas langit dan bumi
dan kenikmatannya tak terhingga? Maka saudaraku, ketika kita disuruh oleh Allah
Subhanahu wa Ta’ala lapar dan dahaga dibulan Ramadhan, tiada lain hakikatnyanya
adalah supaya hati kita semakin menjadi bening.
Cobalah
lihat orang-orang yang shaum itu, ia lebih dekat kepada Allah dan lebih dekat
kepada ketakwaan. Karena dengan shaum itu, syahwatnya pun kemudian dijadikan
terikat. Sehingga orang yang berpuasa, saudaraku. Syahwatnya menjadi sempit.
Saat itulah hatinya akan menjadi bening dan ia selalu mengharapkan keridhaan
Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Ummatal
Islam,
Orang
yang beriman dan menginginkan surgaNya, ketika melihat didalam bulan Ramadhan
banyak sekali kesempatan-kesempatan untuk mendapatkan ampunan, ia pasti
bergembira. Sedangkan orang yang hatinya mengharapkan dunia dan syahwatnya,
ketika melihat bulan Ramadhan ia akan menjadi sesuatu yang beban dalam
hidupnya. Bahkan berat terasa di hatinya.
Ummat
Islam,
Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyebutkan kesempatan-kesempatan yang ada
dibulan Ramadhan. Beliau bersabda:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا،
غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Siapa
yang puasa Ramadhan karena iman dan berharap pahala, maka akan diampuni
dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Ini
kesempatan yang Allah sediakan. Seseorang yang berpuasa dibulan Ramadhan telah
dijamin oleh Allah dengan ampunan yang besar. Karena ketika ia berkuasa, ia mau
untuk meninggalkan semua kenikmatan dan kelezatan yang biasa kita rasakan
diselain bulan Ramadhan. Tapi ketika kita tinggalkan itu karena Allah, karena
mengharapkan wajah Allah semata, karena mengharapkan surga Allah, maka Allah
sudah pasti janjikan untuknya ampunan yang besar di sisi-Nya.
Ummatal
Islam,
Maka
dengan datangnya bulan Ramadhan, sambutlah dia dengan kegembiraan. Karena
sungguh ini kesempatan kita semua untuk meraih ampunan Allah. Kesempatan kita
untuk memperbaiki hati dan jiwa kita. Kesempatan untuk semakin kita menjadi
hamba-hamba yang bertakwa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Demi
Allah, hanya orang-orang yang menginginkan akhirat saja yang bergembira. Hanya
orang-orang yang menginginkan ridha Allah saja yang ia semangat padanya. Adapun
orang-orang yang mengharapkan dunia dan syahwatnya, bagi dia itu sesuatu yang
memberatkan hidupnya.
أقول قولي هذا واستغفر الله لي ولكم
KHUTBAH
KEDUA – KHUTBAH JUMAT RAMADHAN TERBAIK: MENYAMBUT BULAN RAMADHAN
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله، نبينا
محمد و آله وصحبه ومن والاه، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أنَّ
محمّداً عبده ورسولهُ
Ummatal
Islam,
Para
Salafush Shalih betul-betul menikmati Ramadhan dengan membaca Al-Qur’an. Mereka
menikmati bulan Ramadhan dengan ibadah dan ketakwaan. Maka tidak aneh ketika
Ramadhan telah hampir pergi mereka menangis sedih. Karena mereka merasakan
kenikmatan yang luar biasa dalam ibadah kepada Ar-Rahman.
Sementara
kita, kita tidak merasakan kebahagiaan itu. Kita tidak mendapatkan kenikmatan
ibadah tersebut. Ketika datangnya bulan Ramadhan, hati kita terkadang menjadi
berat. Ketika Ramadhan hendak pergi, kita pun malah bergembira. Karena memang
kita tidak merasakan kenikmatan-kenikmatan yang dirasakan oleh Salafush Shalih.
Maka
kita berusahalah saudaraku, bagaimana caranya Ramadhan ini menjadi sesuatu yang
menikmatkan hati kita dan jiwa kita, menjadi sebuah kebahagiaan ketika kita
bisa bermunajat kepada Allah Jalla wa Ala.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ
مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ
حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ
عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ
وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ
اللهُمَّ اجْعَلنَا مِن التَّوَّابِين
اللهُمَّ اجْعَلنَا مِن المتَّقِين
اللهُمَّ وَتُبْ عَلَيْنَا اِنَّكَ اَنْتَ التَّوابُ
الرَّحِيم
اللَّهُمَّ أَعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ
وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ
عباد الله:
إِنَّ اللَّـهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ
وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَىٰ وَيَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ
ۚ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ ﴿٩٠﴾
فَاذْكُرُوا الله العَظِيْمَ يَذْكُرْكُم، وَاشْكُرُوهُ
عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُم، ولذِكرُ الله أكبَر.